Monday, December 26, 2011

Tangisan untukku

Aku tahu diriku sangat berharga untukmu
Dan aku pun tahu bahwa dirimu sangat mencintai aku
Tetapi mengapa dirimu selalu menyakitiku
Membuat luka-luka baru di hatiku

Aku menyayangimu lebih dari kau menyayangiku
Dengan segala apapun yang ku punya dari kesederhanaan dan ketulusan cintaku
Aku tetap mencintaimu

Dan kini ku tergeletak lemah tak berdaya
Aku hanya ingin diam merasakan sakit yang kurasa
Tetapi kau selalu ingin membuatku mengatakan kepadamu
Tentang sakitku
Maaf jika ku terlambat memberi tahumu

Kau tahu
Kau tahu kasih
Aku yang selalu ingin pergi itu karena aku tak kuasa
Tak kuasa melihat yang lain mengusik cinta kita

Tapi aku terlalu menyayangimu
Hingga luka-luka yang semakin perih menjadi tak lagi dapat ku rasa
Berulang kali kau buatku menangis
Berulang kali sahabatku melarangku mendekatimu lagi
Tapi aku terlalu menyayangimu
Dan aku tetap bertahan disini
Yang tahu tentang dirimu hanyalah aku

Masihkah kau mempunyai hati untukku
Terbutakankah dirimu dengan cinta pelampiasanmu
Aku tahu dulu kau terluka karenaku
Tapi kini ku datang ingin menebus kesalahanku
Dan kau ijinkan aku

Dan kini ku semakin lemah tak berdaya
Dan akhirnya ku beri tahu dirimu tentang kondisiku
Kau pun menangis
Kau meminta maaf kepadaku
Kau peluk erat tubuhku
Kau belai lembut kepalaku
Lalu kau kecup keningku

Kau pun menangis
Air matamu mengalir di sela-sela hidung mancungmu
Mengalir ke pipimu
Ku usap air matamu
Dan aku pun menangis

Kau berkata
Aku hanya ingin kamu sembuh sayang
Melihat tawa lepasmu lagi
Aku akan kembali kepadamu suatu saat nanti
Jangan kau tinggalkan aku pergi saaat aku kembali

Teringat akan janjimu kepadaku
Ku ikhlaskan dirimu yang membagi cinta untukku dengan yang lainnya
Dan disini ku semakin rapuh
Terima kasih cintaku
Terima kasih buat semuanya

Kisahku, teruntuk dia yang ku sayang ♥

Sidoarjo, 25122011

Sunguh sulit melakukannya, sungguh teramat sulit. Mencari penggantinya, jujur aku tak bisa. Aku tak bisa move on, tak bisa. Tiap kali ku dekat dengan lelaki yg lain selalu saja aku tak kuasa untuk melupakannya, dia yg ku sayang. Sempat terfikir olehku untuk berpacaran dengan orang lain, dan itu terjadi, tapi hanya berjalan 1 malam saja. Aku teringat olehnya, tak kuasa membayangkan dia yang pasti akan kehilangan aku. Aku tau dia sangat menyayangiku, tapi cara dia salah. Tak tahu lagi harus berbuat apa.
Kemaren, dia menangis memelukku, saat ku kasih tau apa yang kurasa, kesakitan yang ku alami, dan penyakit yang menyerangku. Aku tak sanggup memikul beban ini sendiri, aku tahu yang ku butuhkan untuk ikut membantu memikul beban ini adalah dia, tak tahu kenapa, aku tak pernah bisa lepas dari dia. Tak bisa. Mencoba menggantinya dengan orang lain pun aku tak bisa. Semua tentang dia selalu membekas di hatiku. Aku capek, letih, keinginanku melepaskan dia karena aku tak kuat, aku tak sanggup trus-trusan di duain seperti ini, hatinya selalu terbagi dengan yang lain, padahal aku memberinya hatiku seutuhnya.
Dan di luar hujan turun, aku sudah tak kuat, aku berlari menuju rumahnya, dan sesampainya disana hanya tatapan dingin darinya. Aku terdiam, dia berubah. Aku terhenti dan dia menyuruhku untuk ke atas, dia masih terdiam, dia menyuruhku berbicara, dan aku pun berbicara, air mataku pun jatuh menetes, tak kuasa dengan segala yg aku alami. Sampe akhirnya aku tak kuat menopang tubuhku.
Dan dia pun menangis. Untuk yang ketiga kalinya aku melihat dia menangis karenaku, tak mampu melihatku dengan segala kekurangan dan kelemahanku. “Aku gak ngerti harus gimana, aku cuma pengen liat kamu sembuh, sayang. Sembuh ya demi orang tuamu, demi semua orang yg menyayangimu. Aku gak tahu harus gimana lagi, mendengar kamu bicara tentang penyakitmu meski kamu tak memberi tahuku kamu sakit apa, sekarang saja aku menangis, apa lagi nanti kalo aku kehilangan kamu untuk selamanya.” Terisak dia berkata itu, air matanya mengalir di pipi dan sela-sela hidung mancungnya. Aku pun ikut menangis, tak tega melihatnya menangis. “Kalo kamu gak ada nanti, siapa yang bakal nempatin rumah kita? Aku kerja, aku bikin rumah itu cuma buat kamu. Jangan ngomong gitu lagi yaa, aku takut. Aku cuma pengen kamu sembuh dan liat tawa lepasmu. Yang gemuk ya sayang, kamu kurus banget, gak keliatan cantik.” Dan dia pun masih menangis, kuusap air matanya, lalu dia memegang tanganku dan menyuruhku berjanji, “Kamu harus sembuh, suatu saat nanti aku pasti akan kembali ke kamu, kamu jangan nolak aku disaat aku kembali ke kamu. Jangan lamaran dulu sama yg lain ya. Biar ku seleseikan dulu urusanku sama dia.” Dan ku jawab dengan anggukan kepalaku dan tetesan air mataku. Mencoba mengikhlaskan dan bersabar untuk dia yang membagi cinta dan hatinya untukku dengan yang lain. Dia memelukku sekali lagi, mencium keningku, kepalaku yang berkerudung. Aku tak berani membuka kerudungku, rambutku mulai rontok, aku hanya bilang ke dia saat dia menanyakan kenapa rambutku rontok, “aku sering demam, gak cocok pake shamponya.” Sambil tersenyum, menyadari aku telah membohonginya, maafin aku. Aku hanya tak ingin kamu tahu apa yang sedang menimpaku. Dia hanya berkata, “Besok kalo udah nikah, kalo masak pake kerudung aja ya, biar masakannya gak kecampur sama rambut kamu.” Aku hanya terdiam, memikirkan, andai aku masih bisa menemaninya di sisa umurku, andai aku masih bisa menjadi istrinya, andai saat dia kembali kepadaku aku masih hidup. Tak kuasa membayangkan kalau dia kembali dan aku telah pergi untuk selamanya. Begitu berat yang ku rasa.
Dan sekarang aku hanya bisa berdoa dan berharap aku segera sembuh dan mampu memenuhi permintaannya. Aku juga ingin hidup bersamanya, tapi apa mungkin dengan kondisiku yang seperti ini.
Dan dia menangis lagi. Aku membuka kerudungku, begitu banyak rambut yang berjatuhan, ku pakai kacamataku. Aku tak kuat duduk lama, aku meminta izin kepadanya untuk bersandar, tetapi dia menyuruhku untuk tiduran. Aku turuti, aku tiduran dan dia duduk disampingku. Dia pegang kepalaku, menciumnya lagi, menangis. Dan tangisku makin menjadi. Tak kuasa dan tak tega melihatnya begitu.

“Sayang, maafin aku ya. Mungkin aku tak bisa memberimu apa-apa, aku hanya menjadi bebanmu saja, keinginanku untuk meninggalkanmu itu karena aku tak kuasa melihatmu bersama yang lain, jejaring sosialmu yang dipenuhin kata-kata mesra dari perempuan itu. Aku tahu dulu kesalahanku meninggalkanmu, maafkan aku. Aku tahu seminggu ini aku sangat menguras kesabaranmu, aku bener-bener gak tahu harus bagaimana. Aku menyayangimu, dan hanya aku yang tahu dirimu itu bagaimana dan seperti apa. Perempuan itupun tak tahu kamu yang sebenarnya. Kaupun pernah bilang memang hanya aku yang mengetahui dirimu luar dalam. Biarkanlah kata sayang dan kata cinta selalu terucap, karena kaulah kekasih hati selama ini yang aku cari. Aku mulai pusing sayang, ingin rasanya di ulang tahunku yg ke-18 nanti kau ada disini, menemaniku, semoga kau bisa. Tak ingin berpisah dan pergi meninggalkanmu. Tapi aku harus kuat, dan aku coba penuhin permintaanmu, aku akan berusaha sembuh, seandainya kamu kembali lagi ke aku untuk melamarku, disaat aku belum menjadi milik orang lain, aku akan penuhi lamaranmu. Sekian sayang curahan hatiku, semoga kamu mengerti dan mampu menemaniku.”

Menangis menulis ini, pastinya iya. Tak kuasa membayangkan kemungkinan terburuk menimpaku. Semoga kamu kuat kasihku, cintaku, maafkan aku kalo nantinya aku meninggalkanmu terlebih dahulu. Tak berarti aku tak melakukan janjiku dan permintaaanmu, hanya saja takdir berkata lain. Terimakasih sayang, maafkanlah aku.

Thursday, December 22, 2011

Bebas Dan Sendiri

Terbebas dari segala rasa yang ku punya kepada siapapun,
Kini ku sendiri, bebas tanpa ikatan apapun.

Mungkin ini keputusan yang tak pernah aku fikirkan, memilih untuk sendiri, yaps, gak pernah aku fikir aku memutuskan sendiri alias JOMBLO.
Hahahaha, aku tahu ada beberapa diantara temanku yang bertanya-tanya.
Tapi ini keputusanku, biar aku terbebas dari apapun.
Aku hanya ingin fokus sama kesehatanku dan kuliahku.
Biarkan dia yang telah membuat luka-luka di hatiku, biar dia kurelakan untuk yang lain, dan aku tak pernah kecewa akan keputusanku ini.
Aku pikir ini keputusan yang baik dan bijaksana. Alangkah baiknya diriku merelakan seseorang yang dulu ku sayang utuk orang lain.
Biarlah, biar mereka berdua bahagia, karena aku pun bisa mencari kebahagiaanku tanpa mereka berdua.

Aku kini memang lagi tak ingin bersama siapa-siapa, ingin menikmati kesendirianku lebih lama. Masih sakit yang ku rasa, biarlah, lama-lama juga akan sembuh.
Semoga dia yang "baru" mampu memberi aku canda dan tawa yang tulus dari hatinya.
Maafkan aku yang tak bisa memberimu cinta, aku takut menyakitimu. Biarkan uka-luka di hatiku sembuh terlebih dlu.

Dan kini ku bebas dan sendiri.

Tuesday, December 20, 2011

Move On

Yaps, gue harus move on!!!
Tak ada lagi kegalauan.
Tak ada lagi kebimbangan.
Tak ada lagi kekecewaan.

Sekarang yang gue rasa, hambar, netral dan bener-bener gak ngerasain sesuatu yang menunjukkan rasa-rasa sayang sama lawan jenis, tapi gak sesama jenis juga.
-____-
Terlalu sering dibikin sakit hati mungkin, sampai gue tak punya rasa ke siapapun, #ups, tapi tidak untuk seorang cowok terlarang itu, #eh.
Tertatih mengumpulkan remukan dan serpihan hati sendiri, dan akhirnya gue berhasil, kini hati gue utuh kembali karena usaha gue sendiri. Tanpa bantuan siapapun.
Dia yang dulu?? kemanakah dia? hahaha. Sepertinya dia sudah tak penting, harus dilupakan! Bisanya cuma bikin gue nangis, dan tidak pernah tegas!
Bikin gue enek ngeliatnya, dan makin ilfil karenanya. Terserah deh mau dia apaan, gak ada hubungannya lagi sama gue, percuma juga dipertahanin kalo dianya ajah masih gak bisa tegas!
Capek kali di duain! CAPEK!!!!
Harusnya dia sadar, ingin bersama gue selamanya, ya nggak usah nyakitin gue, pake sama cewek lain dulu buat sekedar seneng-seneng trus sama gue selamanya. Okeeh, gue tau endingnya sama gue, tapi sekarang?? Gue yang sakit, teramat sakit tau!!!!
Sudahlah, sekarang waktunya kamu pergi..
Berat? Memang berat, tapi tak seberat kemaren-kemaren. Gue juga gak tahu apa yang menyebabkan gue jadi mudah ngelepas dia, hahaha.
Biarlah dia mencari kebahagiaannya sendiri, dan aku tak pernah peduli akan hal itu.
Hahahahah, karena guenya juga cuapeeek, muales, ilfil pula, dan pindah ke lain hati juga, jadinya kamu si boy, silahkan pergi. Gue rela kok. :)

COWOK MASIH BANYAK!!! MOVE ON!!!!
Hahahhahahaha. :D

Monday, December 19, 2011

Rasa yang berbeda, tetapi salah.

Rasa ini beda dan salah,, iya salah. Karna dia telah menjadi milik orang. Dia? Bukan yang dulu, bukan yang kemaren-kemaren, ini baru, seseorang yg baru hadir di hidupku, baru aku kenal beberapa bulan yang lalu.
Dari awal aku kenal, aku tahu ada sesuatu yang berbeda, aku tahu itu, tapi aku berusaha mengesampingkan itu semua. Tetapi, lama-kelamaan aku tak bisa mengesampingkan hal itu, hal itu penting buat aku, perasaanku, rasa yang ku punya kepadanya. Dan aku memutuskan untuk menyayanginya. Ketika ini, aku tak tahu bahwa dia telah punya kekasih.
Berminggu-minggu mengenalnya, berbulan-bulan ku melihatnya, dan ketika dia berbicara sendiri di depanku, "iya, ini loh cewekku, eemmm," sambil tersenyum dia mengucap itu, seperti kebahagiaan menyelimutinya karna dia telah memiliki kekasihnya itu. Seperti terhempas ombak badai hatiku seketika retak, tak kuasa lagi mendengar cerita selanjutnya. Aku patah hati. Sungguh sakit rasanya, tapi aku berusaha kuat, berusaha tegar.
Mungkin dia bukan untukku, itu saja yang aku pikirkan sampai sekarang.

Dia banyak cerita entang kekasihnya itu ke aku, aku membaca semua SMS nya, sakit memang, tapi tak apalah, aku rasa dia nyaman bercerita kepadaku tentang hubungannya itu. Pasrah ketika kecemburuan merasuk ke dada, SABAR! hanya itu yang aku usahakan. Karna aku tahu aku salah mencintai orang.
Dari dia seneng-senengnya sama pacarnya, sampai ketidak harmonisan hubungannya pun dia ceritakan.
Sakit mendengarnya, tapi aku ingin tetap ada disampingnya, meski bukan kekasih, tapi aku masih bisa menjadi temannya.
Lama kurasakan hal ini, sampai akhirnya aku tak kuasa menyimpannya sendiri, sahabat-sahabatku aku ceritakan, dan aku mulai menunjukkan ketertarikan dan perasaanku ke dia di depan dia. Entah dia merasakanitu atau tidak, aku hanya berharap dia tidak tahu perasaan ini.
Ketika berjalan bersamanya, bercanda tawa dengannya aku tahu rasanya bahagia, bahagia sekali. Tapi ketika aku terbangun dan tersadar bahwa DIA MILIK ORANG LAIN aku hanya bisa miris, menahan perih dan sakit yang kurasa.
Dan kini aku tak tahu lagi harus bagaimana.
Menjaga perasaan ini sendiri, tanpa harus dia tahu.
Maafkan aku yang begini.
Aku tak bermaksud merusak hubunganmu.
Oleh karenanya, aku hanya diam memendam rasa ini sendiri, dan dirimu tak perlu tahu.

Friday, December 16, 2011

Jumat yang melelahkan

Fiuuuuuh, melelahkan sekali hari ini, dari kemaren malem setelah mengundang senior, belajar logika matematika karena tadi pagi kuis, ngerjain presentasi biologi, mikir PKM-GT mau bikin apaan, beli kacamata.
Hahahaha, okeeeh, kacamataku baru, berwarna ungu. Sebenernya pengen yang warna item ajaa, tapi ayah milihinnya warna ungu,  katanya bagus, hehe. Ayahku gituuu.
Selanjutnya, ya jam s sore nyampe rumah langsung mandi dan bersiap untuk nyelesein tugas PKM-GT. Aku sekelompok sama Sari, bebeb tercinta sekaligus sahabatku, hahaha.
Gak usah diambil pusing, dan judul PKM-GT kami adalah "Bakpao Ganyong" hahahaha, namanya unik, tapi menarik. (amin)
Dari jam 5 sampe jam 10 malem, hahaha, alhamdulillah ya, muncul juga tuh ide bareng sari, yang sempet menggalau dulu beberapa menit buat nentuin ide, -___-

Dan terakhir,, si cowok meminta maaf hanya karena ninggalin aku ke rumah temennya dan gak pamit ke aku, apa seeh?
Pengen pamer ke dia sama kacamata baruku, hahaha. :D

Wednesday, December 14, 2011

Aku Omong saja? Baca dan Cermati tak lupa mengertilah!

Aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku tidak hanya bisa ngomong aja, tetapi aku tak pernah diizinkan untuk meninggalkan dia kekasihku, kau harusnya lebih tahu dan bertanya kepada kekasih ku, apakah dia menginginkan aku pergi dari hidupnya? Dan seharusnya kamu tahu yang dia butuhin hanyalah aku untuk menjadi penyemangat dan penanggung jawabnya untuk selamanya.

"Setelah bikin aku down, trus nilaiku jelek, aku gak bisa kerja enak, kamu gak mau tanggung jawab? dan malah ninggalin aku begitu aja?" kata kekasihku. "Maunya aku tanggung jawab sampai kamu dapet kerja enak?" tanyaku. "Jadilah penyemangatku, semangatin aku." katanya lagi. "Untuk berapa lam?" tanyaku. "Selamanya." jawabnya.

Percakapan singkat dengan kekasihku, tak tahu harus bagaimana. Tak pantas seseorang lain itu menghinaku, hanya bisa omong saja?? Aku sudah bilang ke kekasihku, tapi kekasihku tak pernah menginginan aku melakukan yang aku omongin ke kamu. Jadi konfirmasikan dulu setiap perkataanmu kepada kekasihku. Dan sebenarnya dia ingin melepasmu.

Sunday, December 11, 2011

Kehilangan

Sejenak termenung di malam yang sunyi,
Dengan hati dan jiwa yang mulai rapuh,
Dengan linangan air mata yang tak kunjung reda.

Seketika itulah aku terhenyak,
Terhenyak pada kekalutan hati,
Yang penuh dengan kesakitan,
Bagai diterjang badai dan ombak.

Ku merenungi diriku sendiri,
Menatap kepingan hati,
Yang telah hancur berkeping-keping,
Bagai kepingan kaca,
Yang tak dapat lagi disatukan.

Meratapi kesunyian malam,
Menyadari kesepian diri ini,
Aku termenung,
Kini ku telah kehilangan sebagian cintamu,
Dan aku hanya bisa berdoa,
Dalam kesendirianku,
Kasih, cepatlah kembali menjadi satu dalam cintaku.

Ungkapan hatiku, curahan hatiku.

Aku tak mengerti dengan semuanya, sungguh tak mengerti. Entah dia bisa ku sebut kekasihku atau bukan. Hanya saja sebulan yang lalu dia bilang aku keasihnya, tetapi 2 minggu yang lalu dia menanyakan lagi apa status kita. Aku kaget, sangat kaget. Tak menyangka saja pertanyaan itu yang terlontar dari mulutnya. Aku hanya ingin menetapkan hatiku saja, mungkin dan bisa jadi ini kenyataan bahwa aku tak berhak memilikinya. Tetapi dia sendiri yang menginginkan aku masih menjadi seseorang yang spesial buat dia melebihi siapapun cewek yang dekat dengannya. Aku tahu dia menyayangiku, sungguh sangat menyayangiku. Tapi aku harus tegar, harus sadar bahwa ada cewek lain yang menganggap dia telah menjadi miliknya. Aku berusaha kuat, saat dengar pernyataan ini dari mulutnya. “Dia menganggap aku telah menjadi miliknya, tapi aku gak bisa ngelepasin kamu begitu aja.” Kata dia saat bertemu aku malam itu. Aku tak tahu harus bagaimana, hanya sebuah kalimat yang terucap dari mulutku, “Pergilah bersamanya, biar aku yang mengalah. Bahagiakan dia, aku mampu sendiri dan aku mengikhlaskanmu.” Kataku sambil menangis di sebelahnya. Terlihat matanya berkaca-kaca, tak tahu kenapa dia seperti itu, seperti ingin menangis juga saat aku mengucap kata-kata itu. Dan ketika dia telah berada di rumah, dia benar-benar menangis. Aku telah membuatnya menangis, maafkan aku. “Aku gak tahu harus gimana nunjukin ke kamu perasaanku, apa lagi saat kamu menyuruhku bersama orang lain. Sakit rasanya karena orang yang aku sayangi menyuruhku bersama orang lain. Seharusnya aku tau aku gak dibutuhin lagi sampai orang yang aku sayangi menyuruhku bersama orang lain. Dihatiku itu kamu yang selalu menguatkan aku dan bukan kamu yang malah menyuruhku bersama orang lain.” Dia memang menyayangiku dan mencintaiku dengan sangat dan tulus. Dan aku juga sungguh menyayanginya, mencintainya dengan sangat. Tapi aku juga sadar diri ada orang lain yang juga ingin memilikinya, aku tahu dia juga sempat membohongiku hanya ingin aku bahagia tidak kecewa kepadanya, tapi semua udah berlalu, tak ada yang perlu disesalkan olehku. Aku hanya ingin kesembuhanku sekarang, tetapi aku juga ingin segera dijemput oleh Maha Pemilikku, tak sanggup aku berlama-lama di dunia ini.
Aku hanya ingin dia bahagia, meski ada atau tanpa aku. Tak ingin membuat dia terlalu berpikiran tentang aku, apalagi kesehatanku yang memburuk. Hanya ingin melihat senyum di wajah tampannya. Maafkan aku yang tak mampu menghiburmu, pikiranku sangat kacau. Aku pun tak mampu menghibur diriku, kau memintaku untuk menghiburmu, tapi yang ada ketika aku menyebut nama cewek lain itu kau sungguh emosi, marah kepadaku. Aku tak bermaksud mengingatkanmu dengan dia, apalagi masalah ini semua. Aku menyayangimu, aku mencintaimu, tak ada maksud buruk yang aku lakukan kepadamu.

Pantaskah aku menyebutmu kekasihku? dan orang lain pasti marah ketika aku menyebutmu seperti ini. Teringat saat kondisiku memburuk dan kau berkata, “Kamu harus sembuh, demi aku. Anggap aku siapapun yang kamu mau, sebagai orang terdekatmu, dan gak usah memikirkan hubunganku dengan wanita lain itu.” Aku hanya menangis mendengar ucapannya, seperti saat ini aku menangis mengingat itu. Perkataan-perkataan lainnya dari dia, “Sudahlah, ayo sembuh. Jalan bareng sama aku.” “Aku sumpek, aku gak bisa ninggalin kamu, maaf.” Tak tahu harus berkata apa lagi. Aku tau kamu sungguh menyayangiku, tapi aku juga tak mau selalu membuatmu bimbang dengan 2 pilihanmu, kuputuskan, pergilah dengan wanita itu, biar aku yang sendiri. Tapi kau tak mau, karna kau memang tak bisa melepaskan aku, cinta dan sayangmu ke aku lebih besar dari pada ke cewek itu. Aku tahu sungguh sangat tahu tentang kamu melebihi cewek itu tahu tantang kamu, karena kita yang telah lama kenal. Disaat aku keluar denganmu, tetapi kamu malah kecewa denganku aku tak tahu lagi harus bagaimana, tetapi kau harus tahu kasih, aku sungguh senang saat kau memboncengku dan aku hanya terdiam di belakang tak berani memegangmu, kau menarik tanganku, untuk melingkarkan tanganku di badanmu. Bukan aku yang mau dan menyuruhmu tetapi kamu yang ingin aku seperti itu, seperti kau ingin menyudahi kekecewaanmu dan membuatku kuat. Terimakasih sayang, kau memang penyemangatku. Kau tahu kasih? Saat setiap kali makan aku tak pernah berniat untuk menghabiskan makananku, pikiranku selalu dipenuhin masalah-masalah kita, dan juga penyakitku. Tak sanggup menghabiskan makanan itu dan ingin muntah tiap kali aku menghabiskan makananku seperti masalah-masalah itu, ku telan semuanya, dan ku muntahkan begitu saja setelah ku selesaikan. Maksudnya, ku terima masalah-masalah dan cobaan, ku selesaikan dengan caraku sendiri di dalam tanpa ada orang lain, tetapi karena aku sakit, bantuan-bantuan datang untuk menyelesaikan masalahku, tapi aku tetap ingin menyelesaikan, lalu disaat udah selesai, aku keluarkan semuanya, dan aku mampu menuju ajalku dengan tenang.
Dan di saat aku terkulai lemah dengan penyakitku, si cewek itu marah-marah ke aku, mempermasalahkan blogku.

Teruntuk wanita itu. Kau bilang aku menghina keluargamu, perlu kau ketahui, aku tak pernah bermaksud menghina keluargamu. Aku hanya menyampaikan kenyataan yang ada, dan perlu juga kau tau wahai gadis cilik, ini blogku, sesuka hatiku aku menulis apa tentang siapapun! Kalau kau tersinggung, ya maaf. Aku tak berniat menyinggungmu, hanya menyadarkanmu tentang tulisanku yang berjudul “Cewek pengganggu yang tak tahu diri" untuk pergi dari kehidupanku. Kau bilang aku sesuka hatimu di statusmu, aku hanya diam saja, menyimpan kekesalan dan sakit hatiku sendiri, tak marah-marah sepertimu itu. Kau bilang aku cewek munafik, aku cengeng, aku cuma bisa omong doang gak ada kenyataan, dan aku yang gak tau sopan santun. Maaf ya gadis kecil karna kau memang lebih kecil dari aku, pikiranmu kurang dewasa menyikapi semua permasalahanmu dengan emosi, aku tahu sifatmu satu ini. Kau tak pernah sadarkan dengan omongan-omonganmu yang kasar, kotor dan ceplas-ceplos membuat bberapa orang menjadi males? Tak sadarkan? Aku sadarkan, dirimu cewek, bertutur katalah yang baik di depan siapapun. Tak usah menanggapi semuanya dengan emosi. Aku yang omong doang, karena aku juga tidak diperbolehkan untuk bersinggungan langsung denganmu oleh lelaki itu karna aku pasti nangis dan sakit hati mendengar omonganmu dan dia hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan urusan ini denganmu. Cukuplah kau memakiku dengan segala perkataanmu. Kau tanya sama lelaki itu apa niatku ke kamu. Jangan selalu menjudge orang yang belum pernah kamu kenal baik dengan perkataan sesuai dirimu, ini juga buat koreksi diriku. Tulisan-tulisan di blogku itu adalah curahan hatiku, ungkapan kekesalanku, jadi kalau kok tak suka, tinggal komentar di blogku di tulisan itu!aku menulis di blog, karena aku lebih baik begitu daripada MENGHINA-HINA ORANG sepertimu. Maaf dan terima kasihku untukmu.

Teruntuk seseorang lelaki yang aku sayang, aku menyayangi dan mencintaimu, aku sangat dan dengan tulus menyayangi dan mencintaimu. Maafkan aku yang tak bisa membuatmu tersenyum lagi akhir-akhir ini, aku tahu hanya aku dan ibu bapakmu yang biasanya membuat senyum dan tawamu muncul. Maafkanlah aku, aku memang kecewa kepadamu, kau sempat membohongiku tentang gadis cilik itu, tapi aku juga sadar diri, seperti yang kamu bilang dan gadis cilik itu bilang, aku yang salah karena dulu meninggalkanmu, maafkanlah aku, kau yang tahu sebenarnya kenapa aku meninggalkanmu, dan seharusnya gadis cilik itu tak berkata seperti itu ke aku karena dia tak tahu masalah yang sebenarnya. Aku tak hanya meninggalkanmu saat itu, semuanya aku tinggalkan karena imageku depan seseorang yang dulu sangat mencintaiku dan teman-temannya sangatlah buruk hanya karena fitnahan dari seorang temanku. Kau tahu wahai lelakiku, tak hanya dirimu yang terluka, guru dan orang tuaku terluka, lebih dari guruku, karena guruku yang tahu nila-nilaiku sangatlah hancur hanya gara-gara masalahku dengan seorang yang dulu itu. Tak mampu aku berkata kepada orang tuaku tentang hal ini. Maafkanlah aku kasih, tak pernah bermaksud meninggalkanmu dengan sungguh-sungguh, sasat itu aku hanya ingin sendiri, memikirkan masalahku yang tak kunjung usai padahal sudah berjalan denganmu selama 7-8 bulan. Sedih tiap kali kau mengingatkanku tentang hal ini, sakit yang kau rasa juga aku rasakan. Dan sekarang kau membuat luka-luka di hatiku dengan kehadiran cewek lain itu, katamu cewek itu yang mendekat kepadamu terlebih dahulu, tetapi kata cewek itu dirimu yang terlebih dahulu mendekatinya. Aku ta tahu harus percaya ke siapa. Hanya ingin cepat-cepat pergi dari dunia ini saja rasanya. Aku masih mengingat perkataanmu yang setia menungguku, hanya dengan aku. Tapi nyatanya? Oh sungguh sakit rasanya. Tapi semua sudah terjadi. Disaat kamu lelah dan kecewa denganku lagi, ku harap kau mampu meninggalkan aku dan melupakan aku untuk selamanya, karena aku tak sanggup dan tak kuat lagi.
Aku tahu kau selalu berkata kepadaku tentang masa depan kita bersama, tentang menjalin sebuah rumah tetangga, sampai hal yang intim sekalipun, dan juga tentang anak. Kau yang tak pernah membolehkanku untuk menangis dan sembuh dari penyakitku demi anak kita. Aku selalu mengingat itu. Tetapi sekarang jalannya terlalu sulit kasih, telah ada wanita lain, ku harap kalau kau memang ingin bersamaku, selesaikan urusanmu secepatnya dengan wanita itu. Ini semua pilihanmu, aku tak lagi memaksamu untuk memilih. Terima kasih telah memberi warna di hatiku dan juga kecewa serta luka-luka dihatiku. Maafkanlah semua kesalahanku. Bila umurku panjang aku akan penuhi janjiku dan permintaanmu untuk menikah denganmu dan merawat ibumu sayang, karena aku tulus menyayangi dan mencintainya selayaknya ibu kandungku sendiri, salam manis dan hangatku untuk keluargamu di jombang, jika ada waktu, bolehlah main kesana lagi, dan jika allah mengijinkan, kita tinggal disana seperti inginmu sambil merawat ibundamu. Aku selalu menyayangi dan mencintaimu, kekasihku.


Menangis menulis ini semua.

Teruntuk sahabat-sahabatku, keluargaku, terima kasih support kalian buatku selama ini. Maaf aku tak mampu menuruti perkataan kalian untuk menyudahi masalah ini dan meninggalkan lelaki itu, aku terlalu mencintainya, tak mampu aku meninggalkannya. Maafkan aku sekali lagi. Aku tahu niat kalian baik, ingin aku bahagia tanpa aku sakit hati dan memikirkan masalahku ini, apa lagi aku kondisi kesehatanku sampai ngedrop lagi. Tak sanggup berkata-kata lagi kana kebaikan kalian semua kepadaku yang begitu banyak. Biar aku selesaikan ini semua semampuku, dan disaat aku benar-benar stuck disini, aku mohon kalian ada di dekatku, menemani hari-hari terakhirku.

Terimakasihku dan maafku buat kalian semua yang telah ada di dekatku, semua orang tak terkecuali.

Saturday, December 10, 2011

Kenyataan yang sebenarnya.

Keperayaan dan sepengetahuan keluargaku dan keluargamu ke kita adalah mereka tahu dan percaya kita itu pacaran.
Jadi tolong kamu jaga baik-baik kepercayaan itu.
air mata adl satu satunya cara bagaimana mata berbicara ketika bibir tak mampu lagi menjelaskan apa yang telah membuat perasaanmu terluka

Hanya ingin menangis semalam saja

Kau tahu?
Aku telah lelah.
Kau tahu?
Aku telah letih
Kau tahu?
Aku benar-benar capek.
Tak kasihankah dirimu melihatku seperti ini?
Sungguh malang nasibku.

Oh kasih, aku tahu kau sangat menyayangiku, dan aku pun sangat menyayangimu. Tapi tak lelahkah dirimu membuat luka-luka baru dihatiku. Tak lelahkah dirimu membuatku sakit hati yang teramat sakit.
Oh kasih, aku hanya ingin mendapat secuil kebahagiaan bersamamu. Dan ketika ku menangis di depanmu, rangkullah aku, dekap aku dalam pelukmu.
Tetapi ketika kau tak mampu mendekapku di hangat pelukanmu, biarkan aku menangis sendiri, karena ku hanya ingin menangis semalam saja.

Gak ngerti dan aku mulai gak ngerti.

Terlalu perih mengetahui kenyataan kau masih menghubungi gadis itu, meski hanya sekedar sms. Tapi ku sakit mengetahuinya. Ingin ku tinggal pergi saja dirimu yang bimbang dan bingung ini, tapi ku masih menyayangimu, masih mencintaimu.
Sadarkah kau dengan keberadaanku yang selalu di sampingmu? Diriku yang selalu berusaha ada untuk dirimu? Tak kusangka kau sebegitunya ke aku. Hanya ingin mendapat balasan yang sesuai darimu saja itu sulit.
Sudahlah, bahagialah dirimu bersama gadis itu, aku tak mau urusin hal seperti ini lagi. Batinku lelah, sangat lelah. Hanya ingin relax saja, ingin ada penyemangat batinku, tapi entah siapa.

Tapi mengapa disaat aku menyuruhmu dengan yang lain, aku mengucapnya dengan tertatih dan menangis?? Mengapa??? Mengapa???? (╥╥)
Karna aku yang terlalu menyayangi dan mencintaimu, sehingga aku tak pernah rela kau bersama yang lain. Tak pernah terfikir dan terbayangkan olehku kau bersama yang lain, sungguh perih rasanya.

Aku kira kau tak lagi menyayangiku, aku kira kau tak lagi mencintaiku. Tetapi ternyata aku salah, kau masih menyayangiku, masih mencintaiku, dangan sangat dan tulus. Kau pun menangis setelah bertemu denganku. Mengingat keputusanku tadi. Kau tak tahu harus bagaimana ke aku, kau tak tahu apa yang harus kau katakan ke aku tentang perasaanmu itu ke aku, tetapi aku malah menyuruhmu bersama orang lain.
Kau marah sama aku, kau ingin menangis setiap kali dengar aku menyuruhmu bersama gadis itu, kau sakkit hati karena aku, yang kau sayangi, menyuruhmu bersama orang lain. Kau merasa kau udah tak dibutuhin, sampe orang yang kau sayang menyuruhmu bersama orang lain.
Maafin aku, aku hanya ingin kamu bahagia, hanya ingin itu. Aku pun sudah terlalu lelah dengan semuanya.
Aku tau dan aku sangat faham betul dengan dirimu, teringat sebuah kalimat dari mulutmu, "Iya, nanti aku bilang ke dia yang sebenernya, tapi gak sekarang ya. Semua ada waktunya." Aku hanya ingin ini cepat-cepat diselesaikan dan aku mendapatkan kebahagiaanku kembali bersamamu atau tidak bersamamu.

Inilah titik stuckku,, inilah titik kelelahanku, titik keletihanku pula. Aku mohon kau mengerti aku, dan lakukan tindakan tegas untuk hal seperti ini. Jangan bikin aku bosan, lelah dan tersakiti lagi kalau kau memang menyayangiku.
Dan dimohon untuk sangat mengerti posisiku. Aku hanya kini telah lelah, sungguh, sangat. (╥╥)

Aku yang menyayangimu selamanya.

Tuesday, December 6, 2011

Cewek Pengganggu yang Tak Tahu Diri

Gak tau ya harus gimana ngadepin 'cewek pengganggu' seperti dia, sumpah rese banget. Bikin males pula. Sadar diri mbak, cowok itu milikku sekarang, tanya aja dengan jujur ke si cowok!

Capek ngurusin cewek seperti itu, diimamin shalat sama pacarku aja seneng banget, pacarku loh biasa aja ngimamin kamu, kok kamu sing kegeeran?? Pacarku lebih seneng ngimamin aku kali mbak, lain kali ditanya dulu, seneng apa gak ngimamin kamu mbak. Gitu aja pake update status, padahal cowok orang, capek deh.
-__-

Udah ya mbak, lama-lama mulutmu tak robek-robek juga, untung pacarku ngelarang aku turun tangan langsung, takut si mbak pengganggu langsung bunuh diri tau kenyataan yg ada, hahahaha.
sing sabar ae yo mbak, dia milikku bukan milikmu!

fall in love

Dirimu yang menyembuhkan lukaku.
Dirimu pula yang menemani kesendirianku.
Membuat senyum di wajahku.
Membuatku tak bimbang lagi.
Membuatku merasa bahagia.

Tapi apa kau sadar?
Akan rasa yang tumbuh di dalah dada.
Rasa yg tumbuh karena seringnya pertemuan kita.
Membuatmu selalu indah di mataku, dan juga hatiku.

Tapi aku pun tak tahu.
Apa kau menyimpan rasa yang sama seperti apa yang kurasa?

Tapi, kini kau tidak sendiri.
Kau milik orang lain.
Salahkah aku yg mencintaimu?
Salahkah aku yang menyayangimu dalam diam dan hembusan nafasku?

Dan bagiku, biarlah rasa ini tersimpan sendiri didalam hati kecilku.
Dirimu yang selalu indah buatku.

Monday, December 5, 2011

Terlalu Letih

Sejujurnya udah males, tapi namanya juga cintah jadi males males rajin gimana gitu.
Capek juga ya ngurusin cowok yg kayak anak kecil seperti kamu, maunya dingertiin mulu, gak bisa ngertiin aku. Maunya dimanja mulu gak mau manjain aku. Capek sih capek tapi seneng juga.
Hash,, maleeeeesss,, BTin kamu sekarang, tapi masih cinta, masih sayang. ~,,~
Yang bikin paling males tuh ada hama pengganggu hubungan orang, bikin male dan males tiap hari. Pergi-pergi aja sih kalo mau pergi, males tau liat kamu berkeliaran deketdeket aku. Sumpah males.

Hai kamu, my boy, kamu peluk aku, rangkul aku, dan dekap aku dalam hangatnya peluk kerinduan dan kasih sayangmu. Tapi, luka baru kau buat lagi kini, gak capek ya boy nyakitin aku? bikin aku nangis tiap hari gak capek? Aku aja yg tiap hari kamu sakitin aja capek, lama-lama aku males juga loh ya boy, aku tinggal pergi loh kamu, aku tingal cari cowok lain loh ya boy.
Aduh boy, jujur aja sih sama dia, males tau gak lama-lama digelibetin sama dia, :(. Capek boooy,, capeeek,, kamu gak capek apa?
Apa perlu aku yang ngomong langsung ke dia? aduh boy, mimpi kita angan kita semua udah tersusun rapi, tinggal membasmi dia boy. Ayolah boy, maleees banget boooy sm dia ituuuu.


Semalem juga kau buat aku makin males deh boooyyy,, jujur booy jujurrr,, sama dia ituuu jujuuuurrrr,, kenapa aku yg jadi sasarannya?? hei please ya boy, yg pengen pergi kesana itu kamu bukan aku tok,, malesin banget deh,.
Tapi yasudahlah boy, aku terlalu lelah dengan semuanya boy. (Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡)

Wednesday, November 23, 2011

Rinduku, sampaikan salam ku untuknya.

Oh dia yang kucinta, Dia yang kusayang, Dia yang kukasih.

Rinduku, jiwaku, dan batinku merindukannya. Rindu akan kehangatan dan keceriaan yang dibuatnya. Rindu senyum manis dan canda tawanya.
Dan kini makin menyiksa diri, hingga ku tak kuat lagi menahannya, rinduku kepadanya. Tak mampu lagi ku bendung, dan kini saat semuanya tumpah, air mata dan luapan kasih dan emosi kerinduan menyeruak menjadi satu. Ingin menyerbunya, ingin memberri tahunya, ingin mengungkapkan kepadanya, jiwa ini, raga ini dan hati ini merindukannya, sangat, dan sangat.

Ingin dia ada disini, disampingku, selamanya. Menemani kesendirianku, dalam suka maupun duka, dalam dinginnya malam dan panasnya siang hari. Ingin selalu dirinya ada disini untukku, untuk seseorang yang mencintainya.Oh kasih, dengarlah pintaku ini, dan ku ingin kau mengerti.
Ku harap hanya sebentar terpisah seperti ini, ku merindukannya, rindu yang teramat rindu kepadanya, kekasihku, penghuni hatiku.

Tuesday, November 15, 2011

Jombang #1

Minggu, 13 November 2011.
Aku bersama mas Jeffri Suprayogi (bisa dibilang dia calon suami aku) #ea. Menuju ke jombang, kota, tempat dimana orang tuanya mas jeffri tinggal. Berkunjung kesana ingin menyambung silaturrahmi dan mengenal keluarganya lebih dekat. #aseeek. Ini juga termasuk angan dari mas jeffri, membawaku kesana, ke jombang. Seneng, bahagia, happy, semuanya jadi satu.
Jam 6.10 ita berangkat dari Waru menuju jombang. Di perjalanan, Allaaah,, mas jeffri ngebut banget dah, sempet berhenti, sekali aja, Trus kita lanjutin perjalanan lagi. Pas di daerah bambu runcing kalo gak salah, aku nguantuuuk banget, dan akhirnya dia menyuruhku tidur di pundaknya sama pegangan dia kenceng banget. #takut jatuh. Dan aku gak bisa tidur, mikirin dia kasihan banget dah aku enak2 senderan ke dia dan tidur pula, tapi dianya nyetir. Allaaaah,, dasar aku ini. Dan akhirnya aku memutuskan untuk tetap terjaga sambil nemenin dia ngobrol. Dan gak lama kemudian, kita sampai di rumahnya. Terlihat sepi disana, hanya ada ibunya, neneknya, dan 2 orang sepupunya, #ini mah rame zain. Badan ku dan badannya terasa sangat capek sekali, gak pernah deh ke jombang berdua naek motor pula, Allah.
Ada ibunya sedang duduk-duduk, aku salim, dia juga salim, terus kita ngobrol-ngobrol. Eh, yg aku cari-cari dateng juga, sepupu ceweknya, mbak nila. Hahahaha,, sama orang satu ini tuh yaa, seru abis.
Habis ngobrol-ngobrol, kita bertiga, aku, mas jefffri, sm mbak nila sarapan, iya soalnya aku sama mas jeffri belum sarapan. Pertamanya kita bikin sambel dulu, hahaha, yang masak yaa sapa lagi kalo bukan mas jeffri, aku gak bisa masak sih, :(. Dan mas jeffri hanya bergedek-gedek ketika aku disuruh masak dan cuman senyum memamerkan gigi indahku, #aseek. Sampai selese tuh sambel, ya mas jeffri sama mbak nila yg masak. Aku takut ddeket-deket wajan looh, takut kecipratan minyak panas
Akhirnya kita makan deh bertiga, pengen ngambil banyak tapi sungkan, secukupnya ajalah, hehehehe, #maklum rumah calon mertua, isin lek akeh-akeh. Hahahaha. :D
Sebenernya yg bikin aku sampe ke jombang ituh, karna keinginan jeffri yang pengen ngenalin aku ke orang tuanya, #eeccieee. Yaaa mangkannya dr berangkat sampe pulang yg ada cuma senyam senyum dari aku. Mualu, Sungkan, seneng, bahagia, semua cauampur aduk deh. :D

Okee, lanjut yg habis makan tadi. Habis makan, aku nguantuuuk banget. Trus sama mas jeffri disuruh ke kamar depan, kan kosong kamarnya, aku disuruh bobok situ. Aku masuk kamar tapi gak bisa bobok, mas jeffrinya liat TV di depan sama nemenin ibu yg lagi setrika. Pengen bantuin, tapi pasti gak boleh sama ibu, mas jeffrinya ngotot nyuuh aku bantuin, tega bener laaah. Dia juga nyuruh aku ngobrol sm ibu, okoknya menciptakan image bagus depan ibu, biar ibu seneng, katae mas jeffri. Hahahaha,, aneh-aneh ae mesti arek iki. Aku yg dikamar gak bisa bobok, akhirnya aku sms mas jeffri, aku suruh nemenin bobok dulu, dinina bobokin gitu maksudnya. hahahaha, #manja banget deh.
Akhirnya aku ditemenin sm mas jeffri, tapi gak bobok, malah bercanda, aaah,, yg so sweet itu pas mas jeffri 'ngusuk-ngusuk' kepalaku,, trus dicium keningku, aaaaah, unyu.unyu banget deh mas jeffriku ini. Hahahhaha. Dan efeknya, akupun tetep ngantuk dan gak bisa tidur, akhirnya mas jeffrinya lat TV lagi, aku keluar kamar, terus minta temenin ke kamar mandi. Habis dari kamar mandi, aku liat di luar hujan, aku sama mas jeffri duduk di kursi deket musholla rumahnya, mas jeffri nyuruh aku gantiin ibu buat setrika, akunya senyam-senyum tok, hehehee,, pasti gak boeh sm ibu. Yeeeek, mas jeffri kalah, hahahha. :P
Udah gitu aku ditinggal lagi sm mas jeffri liat TV, aku akhirnya duduk di kursi teras, ngeliatin hujan sama pondasi bangunan rumahnya mbak nila. Sambil berkhayal, "ntar kalo aku udah nikah sama maas jeffri, ntar aku maen-maen deh ke rumahnya mbak nila, kan ntar aku tinggal disini sama mas jeffri.:)" hahahhaha. trus aku masuk ke rumah, duduk di sebelah mas jeffri yg lagi tiduran, di suruh mas jeffri ini. Aduuuh, ngantuknya gak tahan aku, akhirnya aku ketiduran dengan posisi aku duduk. Mas jeffri ak tau kalo aku udah ketiduran sepertinya, dan pas tau aku udah tidur, mas jeffri narik aku, disuruh bobok disebelahnya. aku pun langsung bbok, gak nahan ngantuk buangeeet. Aku pun tidur dan kebangun saat denger suaranya mbak nila, dan kayaknya ada yg nempel deh di tanganku, eeeh, mas jeffrinya deket ke aku ternyata, hahahha. Aku masuk kamar deh akhirnya. Trus sms mas jeffri suruh nemenin aku di kamar aja. Hahahaha, manja banget deh aku ini.. (ʃƪ)
Aku gak jadi bobok deh, trus disamperin mbak nila juga, udah wes gak bobok, malah ketawa-etawa ngakak di kamar bertiga, padahal ibu mertua lagi bobok, hadeeeeh.. -_-
Trus mas jeffrinya ketiduran, aku sama mbak nila gangguin dia bobok, la wong belom shalat dzuhur kok bobok, lak yoo muayak, hahahha, #maaf nggih. Trus mas jeffri bangun, mandi shalat, aku sama mbak nila juga gitu. Selese shalat, eeeeh, mbak nila sama mas jeffri ngeluarin monopoli, mainan deh mereka berdua, aku diajakin gak mau, hehehe. Aku cuma setia menemani masku sayang, hahahha.
Trus aku masuk kamar, berkhayal lagi deh, "Mmmmm, kamar ini kan kosong ya, ntar kalo udah nikah kamar ini dijadiin kamarku sama kamarnya mas jeffri aja deh, kan enak disini, gak papalah kecil, yang penting bisa dibuat bobok, sama mas jeffri pula tinggalnya." Hahahahha, #khayalan ini setingi-tingginya, seindah-indahnya.
Trus aku keluar kamar lagi, aaah, di luar masih hujan ternyata, meski gak sederes tadi, dan aku tetap menemani mas jeffri mainan monopoli. gak lama kemudian adiknya mbak nila, si kiki dateng. Makin rame deh rumah.
Sepertinya perutku mulai berontak kelaperan, yaudah deh aku bilang mas jeffri pengen maem,, tapi manya masih sibuk sama monopolinya, trus dia megang tanganku, memberi isyarat untuk bersabar sepertinya, haahahaha. Udah gtu lamaaaaa banget, aku liatin ajah tuh muka gantengnya, eeeh, dia langsung berdiri, trus nanyain aku, "sekarang tah belinya?" aku jawab, "heem, ayo". Hhahahha.
Trus aku sama mas jeffri nyari bakso di deet pasar jombang naek motor, Allaaaah, hawanya dingin buangeeet, aku sama mas jeffri sama2 kedinginan, masih rintik hujan pula. Tapi perutku gak bisa diajak kompromi seee. hahaha. Habis beli bakso, beli jamur crispy juga.
Nyampe rumah, langsung maem deh bareng-bareng, eh si ibu udah bangun, hehehe. Trus aku sama mas jeffri shalat ashar jamah, siap-siap pulang, Tapi aku nyapu rumah dulu tuh, hehehe, ceritanya jadi menantu yang berbakti nih, hahahaha 
(ʃƪ)
Trus kita pamit pulang deh, yg bikin aku terharu pas mas jeffri sm ibu ngobrol berdua gitu, kayaknya pada masih kangen deh, kasian, hiks, hiks, yang sabar ya abang gantengku sayang dan ibu calon mertuaku, 
(ʃƪ)
kita pulang deh jam 4 lebih dikit, trus di tengah jalan mas jeffri beli slayer buat tutup mulut sama hidung mancungnya ituuu, sama beli air mineral, hehehehe.
Allaaaah, tadi sebelum pulang bilang, "ntar pulangnya pelan-pelan aja nggih?" aku jawab, "iya pelan-pelan aja, mendung begini" eeeeeh,, ternyata sumpah cuepeeeet buangeeeet mas jeffri kalo naek motor, Dan akirnya kita cuma ngabisin waktu 2 jam untuk nyampe rumah, yaa ssama kayak berangkat tadilah.. Oh iya ada tuh sesi pas aku gak pegangan dia pas naek motor, eh tanganku ditarik biar aku pegangan dia rapet, #ihir, hahahah.
Ssebelum pulang maem soto dulu laaah, hehehehe, habis maem soto kita pulang deh,, hehehe.
Cukup dan sangat melelahkan untuk hari itu, dan paginya aku bener-bener gak bisa bangun, cuapeeek, pegel semuanya jadi 1. Tapi ini semua gak akan pernah terlupakan.
Niatnya mas jeffri bawa aku ke jombang buat ngenalin ke orang tuanya, #asseeeeek. 
(ʃƪ)
Alhamsulillah yaa, semoga semuanya diridlai sama Allah, amin. 
(ʃƪ)

Saturday, November 5, 2011

Wednesday, November 2, 2011

Ku Menangis

Kemaren-kemaren, kamu memanjakanku, menghujaniku dengan kata-kata rayuan dan sayangmu. Begitu terlihat kau sangat menyayangiku. Membuatku merasa bahagia. Kmu pun memujiku, "akhir-akhir ini kamu terlihat cantik dimataku sayang."
Aku bahagia lagi ketika kata-kata dan sebuah harapan yang lama aku tunggu, dan kamu mengungkapkannya, membuatku terkejut, senang dan bahagia, "kita pacaran, hanya sama kamu aku bilang kayak gini."
Entah apa yang ada didalam fikirannya, tapi ku sangat bahagia. Dan tak akan pernah terlukiskan kebahagiaanku ini.

Tapi....
Tapi.....
Tapi.......

Hari ini, malam ini, jam ini, menit ini, dan detik ini juga..
Kau buatku menangis, menangis karnamu. Tak mengerti apa maumu, tak mengerti apa inginmu. Aku selalu berusaha jadi yang terbaik buatmu.
Salahkah aku jika aku mengajakmu have fun? salahkah? salahkah??
Ku tinggalkan semua kesibukanku dan ku beralih kepadamu. Ku terjang hujan dikegelapan malam, melawan lelah letih tubuhku dan ngantuknya mataku, hanya buat kamu, hanya ingin memastikan dirimu baik-baik saja.
Tapi apa yang ku dapat darimu? Kau memarahiku, kau bilang aku tak mengenalmu, kau bilang aku tak mengerti kondisim. Pantaskah kau bilang seperti itu? Usahaku siasia begitu saja. Air mataku terbuang begitu saja. Menangisi dirimu yang tak pernah mengerti niat baikku. Tak bisa menghargai usahaku.
Tak mampu lagi membendung semuanya. Tak kuat lagi menahan segala rasa yang ada.
Tak kuat berkata-kata tentang dirimu, dan kini ku hanya bisa mengungkapkan semuanya di sini.
Ku menangis disini, kucurahkan semuanya disini.
Berharap kau mengerti apa yang aku rasa, apa yang aku inginkan, dan apa yang aku mau.
Aku hanya ingin kamu, aku hanya mau kamu, dan aku hanya punya rasa ke kamu.
Kini ku menangis karnamu.
Hanya ingin buatmu bahagia dengan caraku.
Tapi dirimu tak pernah mengerti itikad baikku ini.
Dan kini, kini ku hanya bisa menangis, menangis lagi.
Berharap kau menjadi yang terakhir untukku. Dan kau pelabuhan hatiku dan hidupku.
Jangan buatku menangis lagi karnamu.

Sunday, October 30, 2011

●-- rindu yang menyiksa hati --●

Begini ya rasanya kalau cintaku aku kasih ke kamu 100%, disaat kamu tak mampu menemaniku yang ada aku sangat dan sangat merasa kesepian. Berharap kamu ada disini sekarang untuk menemaniku, menghiburku, dan mnghapus air mataku karna kerinduanku padamu.
Sedih banget rasanya 2 hari tanpa dirimu, gak ada komunikasi juga.
(́_̀) 
Kamu di sana, dan aku disini, entah apa yang sedang kamu lakukan disana. Aku harap kamu baik-baik saja disana. Inginku menyusulmu kesana, tapi aku nggak berani. (́_̀) 
Cepet pulang sayang, aku disini menunggumu, ku tak kuasa menahan rinduku ini. Berharap kau cepat berada disampingku saat ini juga. (́_̀) 
Kau tak memberiku kabar, tak menghiraukan sms dan telponku. Padahaln ku berharap kau mau membalasnya. Sibukkah kamu disana? Sesibuk apakah dirimu sampai tak ampu menghiraukanku meski sebentar saja? Aku yg disini, resah, gelisah, gundah, gulana, sepi dan sendiri.
Aku hanya berharap kamu juga rindukanku. 
(́_̀) 
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)