Aku tak mengerti dengan semuanya, sungguh tak mengerti. Entah dia bisa ku sebut kekasihku atau bukan. Hanya saja sebulan yang lalu dia bilang aku keasihnya, tetapi 2 minggu yang lalu dia menanyakan lagi apa status kita. Aku kaget, sangat kaget. Tak menyangka saja pertanyaan itu yang terlontar dari mulutnya. Aku hanya ingin menetapkan hatiku saja, mungkin dan bisa jadi ini kenyataan bahwa aku tak berhak memilikinya. Tetapi dia sendiri yang menginginkan aku masih menjadi seseorang yang spesial buat dia melebihi siapapun cewek yang dekat dengannya. Aku tahu dia menyayangiku, sungguh sangat menyayangiku. Tapi aku harus tegar, harus sadar bahwa ada cewek lain yang menganggap dia telah menjadi miliknya. Aku berusaha kuat, saat dengar pernyataan ini dari mulutnya. “Dia menganggap aku telah menjadi miliknya, tapi aku gak bisa ngelepasin kamu begitu aja.” Kata dia saat bertemu aku malam itu. Aku tak tahu harus bagaimana, hanya sebuah kalimat yang terucap dari mulutku, “Pergilah bersamanya, biar aku yang mengalah. Bahagiakan dia, aku mampu sendiri dan aku mengikhlaskanmu.” Kataku sambil menangis di sebelahnya. Terlihat matanya berkaca-kaca, tak tahu kenapa dia seperti itu, seperti ingin menangis juga saat aku mengucap kata-kata itu. Dan ketika dia telah berada di rumah, dia benar-benar menangis. Aku telah membuatnya menangis, maafkan aku. “Aku gak tahu harus gimana nunjukin ke kamu perasaanku, apa lagi saat kamu menyuruhku bersama orang lain. Sakit rasanya karena orang yang aku sayangi menyuruhku bersama orang lain. Seharusnya aku tau aku gak dibutuhin lagi sampai orang yang aku sayangi menyuruhku bersama orang lain. Dihatiku itu kamu yang selalu menguatkan aku dan bukan kamu yang malah menyuruhku bersama orang lain.” Dia memang menyayangiku dan mencintaiku dengan sangat dan tulus. Dan aku juga sungguh menyayanginya, mencintainya dengan sangat. Tapi aku juga sadar diri ada orang lain yang juga ingin memilikinya, aku tahu dia juga sempat membohongiku hanya ingin aku bahagia tidak kecewa kepadanya, tapi semua udah berlalu, tak ada yang perlu disesalkan olehku. Aku hanya ingin kesembuhanku sekarang, tetapi aku juga ingin segera dijemput oleh Maha Pemilikku, tak sanggup aku berlama-lama di dunia ini.
Aku hanya ingin dia bahagia, meski ada atau tanpa aku. Tak ingin membuat dia terlalu berpikiran tentang aku, apalagi kesehatanku yang memburuk. Hanya ingin melihat senyum di wajah tampannya. Maafkan aku yang tak mampu menghiburmu, pikiranku sangat kacau. Aku pun tak mampu menghibur diriku, kau memintaku untuk menghiburmu, tapi yang ada ketika aku menyebut nama cewek lain itu kau sungguh emosi, marah kepadaku. Aku tak bermaksud mengingatkanmu dengan dia, apalagi masalah ini semua. Aku menyayangimu, aku mencintaimu, tak ada maksud buruk yang aku lakukan kepadamu.
Pantaskah aku menyebutmu kekasihku? dan orang lain pasti marah ketika aku menyebutmu seperti ini. Teringat saat kondisiku memburuk dan kau berkata, “Kamu harus sembuh, demi aku. Anggap aku siapapun yang kamu mau, sebagai orang terdekatmu, dan gak usah memikirkan hubunganku dengan wanita lain itu.” Aku hanya menangis mendengar ucapannya, seperti saat ini aku menangis mengingat itu. Perkataan-perkataan lainnya dari dia, “Sudahlah, ayo sembuh. Jalan bareng sama aku.” “Aku sumpek, aku gak bisa ninggalin kamu, maaf.” Tak tahu harus berkata apa lagi. Aku tau kamu sungguh menyayangiku, tapi aku juga tak mau selalu membuatmu bimbang dengan 2 pilihanmu, kuputuskan, pergilah dengan wanita itu, biar aku yang sendiri. Tapi kau tak mau, karna kau memang tak bisa melepaskan aku, cinta dan sayangmu ke aku lebih besar dari pada ke cewek itu. Aku tahu sungguh sangat tahu tentang kamu melebihi cewek itu tahu tantang kamu, karena kita yang telah lama kenal. Disaat aku keluar denganmu, tetapi kamu malah kecewa denganku aku tak tahu lagi harus bagaimana, tetapi kau harus tahu kasih, aku sungguh senang saat kau memboncengku dan aku hanya terdiam di belakang tak berani memegangmu, kau menarik tanganku, untuk melingkarkan tanganku di badanmu. Bukan aku yang mau dan menyuruhmu tetapi kamu yang ingin aku seperti itu, seperti kau ingin menyudahi kekecewaanmu dan membuatku kuat. Terimakasih sayang, kau memang penyemangatku. Kau tahu kasih? Saat setiap kali makan aku tak pernah berniat untuk menghabiskan makananku, pikiranku selalu dipenuhin masalah-masalah kita, dan juga penyakitku. Tak sanggup menghabiskan makanan itu dan ingin muntah tiap kali aku menghabiskan makananku seperti masalah-masalah itu, ku telan semuanya, dan ku muntahkan begitu saja setelah ku selesaikan. Maksudnya, ku terima masalah-masalah dan cobaan, ku selesaikan dengan caraku sendiri di dalam tanpa ada orang lain, tetapi karena aku sakit, bantuan-bantuan datang untuk menyelesaikan masalahku, tapi aku tetap ingin menyelesaikan, lalu disaat udah selesai, aku keluarkan semuanya, dan aku mampu menuju ajalku dengan tenang.Dan di saat aku terkulai lemah dengan penyakitku, si cewek itu marah-marah ke aku, mempermasalahkan blogku.
Teruntuk wanita itu. Kau bilang aku menghina keluargamu, perlu kau ketahui, aku tak pernah bermaksud menghina keluargamu. Aku hanya menyampaikan kenyataan yang ada, dan perlu juga kau tau wahai gadis cilik, ini blogku, sesuka hatiku aku menulis apa tentang siapapun! Kalau kau tersinggung, ya maaf. Aku tak berniat menyinggungmu, hanya menyadarkanmu tentang tulisanku yang berjudul “Cewek pengganggu yang tak tahu diri" untuk pergi dari kehidupanku. Kau bilang aku sesuka hatimu di statusmu, aku hanya diam saja, menyimpan kekesalan dan sakit hatiku sendiri, tak marah-marah sepertimu itu. Kau bilang aku cewek munafik, aku cengeng, aku cuma bisa omong doang gak ada kenyataan, dan aku yang gak tau sopan santun. Maaf ya gadis kecil karna kau memang lebih kecil dari aku, pikiranmu kurang dewasa menyikapi semua permasalahanmu dengan emosi, aku tahu sifatmu satu ini. Kau tak pernah sadarkan dengan omongan-omonganmu yang kasar, kotor dan ceplas-ceplos membuat bberapa orang menjadi males? Tak sadarkan? Aku sadarkan, dirimu cewek, bertutur katalah yang baik di depan siapapun. Tak usah menanggapi semuanya dengan emosi. Aku yang omong doang, karena aku juga tidak diperbolehkan untuk bersinggungan langsung denganmu oleh lelaki itu karna aku pasti nangis dan sakit hati mendengar omonganmu dan dia hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan urusan ini denganmu. Cukuplah kau memakiku dengan segala perkataanmu. Kau tanya sama lelaki itu apa niatku ke kamu. Jangan selalu menjudge orang yang belum pernah kamu kenal baik dengan perkataan sesuai dirimu, ini juga buat koreksi diriku. Tulisan-tulisan di blogku itu adalah curahan hatiku, ungkapan kekesalanku, jadi kalau kok tak suka, tinggal komentar di blogku di tulisan itu!aku menulis di blog, karena aku lebih baik begitu daripada MENGHINA-HINA ORANG sepertimu. Maaf dan terima kasihku untukmu.
Teruntuk seseorang lelaki yang aku sayang, aku menyayangi dan mencintaimu, aku sangat dan dengan tulus menyayangi dan mencintaimu. Maafkan aku yang tak bisa membuatmu tersenyum lagi akhir-akhir ini, aku tahu hanya aku dan ibu bapakmu yang biasanya membuat senyum dan tawamu muncul. Maafkanlah aku, aku memang kecewa kepadamu, kau sempat membohongiku tentang gadis cilik itu, tapi aku juga sadar diri, seperti yang kamu bilang dan gadis cilik itu bilang, aku yang salah karena dulu meninggalkanmu, maafkanlah aku, kau yang tahu sebenarnya kenapa aku meninggalkanmu, dan seharusnya gadis cilik itu tak berkata seperti itu ke aku karena dia tak tahu masalah yang sebenarnya. Aku tak hanya meninggalkanmu saat itu, semuanya aku tinggalkan karena imageku depan seseorang yang dulu sangat mencintaiku dan teman-temannya sangatlah buruk hanya karena fitnahan dari seorang temanku. Kau tahu wahai lelakiku, tak hanya dirimu yang terluka, guru dan orang tuaku terluka, lebih dari guruku, karena guruku yang tahu nila-nilaiku sangatlah hancur hanya gara-gara masalahku dengan seorang yang dulu itu. Tak mampu aku berkata kepada orang tuaku tentang hal ini. Maafkanlah aku kasih, tak pernah bermaksud meninggalkanmu dengan sungguh-sungguh, sasat itu aku hanya ingin sendiri, memikirkan masalahku yang tak kunjung usai padahal sudah berjalan denganmu selama 7-8 bulan. Sedih tiap kali kau mengingatkanku tentang hal ini, sakit yang kau rasa juga aku rasakan. Dan sekarang kau membuat luka-luka di hatiku dengan kehadiran cewek lain itu, katamu cewek itu yang mendekat kepadamu terlebih dahulu, tetapi kata cewek itu dirimu yang terlebih dahulu mendekatinya. Aku ta tahu harus percaya ke siapa. Hanya ingin cepat-cepat pergi dari dunia ini saja rasanya. Aku masih mengingat perkataanmu yang setia menungguku, hanya dengan aku. Tapi nyatanya? Oh sungguh sakit rasanya. Tapi semua sudah terjadi. Disaat kamu lelah dan kecewa denganku lagi, ku harap kau mampu meninggalkan aku dan melupakan aku untuk selamanya, karena aku tak sanggup dan tak kuat lagi.
Aku tahu kau selalu berkata kepadaku tentang masa depan kita bersama, tentang menjalin sebuah rumah tetangga, sampai hal yang intim sekalipun, dan juga tentang anak. Kau yang tak pernah membolehkanku untuk menangis dan sembuh dari penyakitku demi anak kita. Aku selalu mengingat itu. Tetapi sekarang jalannya terlalu sulit kasih, telah ada wanita lain, ku harap kalau kau memang ingin bersamaku, selesaikan urusanmu secepatnya dengan wanita itu. Ini semua pilihanmu, aku tak lagi memaksamu untuk memilih. Terima kasih telah memberi warna di hatiku dan juga kecewa serta luka-luka dihatiku. Maafkanlah semua kesalahanku. Bila umurku panjang aku akan penuhi janjiku dan permintaanmu untuk menikah denganmu dan merawat ibumu sayang, karena aku tulus menyayangi dan mencintainya selayaknya ibu kandungku sendiri, salam manis dan hangatku untuk keluargamu di jombang, jika ada waktu, bolehlah main kesana lagi, dan jika allah mengijinkan, kita tinggal disana seperti inginmu sambil merawat ibundamu. Aku selalu menyayangi dan mencintaimu, kekasihku.
Menangis menulis ini semua.
Teruntuk sahabat-sahabatku, keluargaku, terima kasih support kalian buatku selama ini. Maaf aku tak mampu menuruti perkataan kalian untuk menyudahi masalah ini dan meninggalkan lelaki itu, aku terlalu mencintainya, tak mampu aku meninggalkannya. Maafkan aku sekali lagi. Aku tahu niat kalian baik, ingin aku bahagia tanpa aku sakit hati dan memikirkan masalahku ini, apa lagi aku kondisi kesehatanku sampai ngedrop lagi. Tak sanggup berkata-kata lagi kana kebaikan kalian semua kepadaku yang begitu banyak. Biar aku selesaikan ini semua semampuku, dan disaat aku benar-benar stuck disini, aku mohon kalian ada di dekatku, menemani hari-hari terakhirku.
Terimakasihku dan maafku buat kalian semua yang telah ada di dekatku, semua orang tak terkecuali.